Pencarian Harta Amanah Soekarno dan Dana Revolusi sudahkah berakhir

Segala hal yang berkaitan dengan Pencarian Harta Amanah Soekarno dan Dana Revolusi,  selalu menarik minat dan keinginan semua kalangan apalagi para pemburu Harta. Pihak manapun yang ingin mengusahakan Harta amanah soekarno dicairkan selalu menyebutkan untuk kesejahteraan  Rakyat Bangsa dan negara.

Pencarian Harta Amanah Soekarno dan Dana Revolusi dari masa ke masa

Daya dan Upaya yang dilakukan dalam pencarian Harta amanah Soekarno dan Dana Revolusi walau tampak seperti kenyataan namun terselubung Misteri atau jika disebut tidak ada atau Hoax, namun memiliki bukti-bukti keberadaan yang meyakinkan, berikut upaya pencarian Harta amanah Sukarno dan dana Revolusi dan yang berhasil dicairkan  dari tahun ke tahun :

• Pencarian Dana revolusi dan harta amanah soekarno tahun 1966-1973

Presiden Suharto membentuk team Pekuneg (Pengawasan Keuangan Negara) yang diketuai Mayjen Soerjo untuk melacak keberadaan harta amanah dan Dana Revolusi. Team berhasil menemukan dan menyelamatkan uang serta barang aset negara senilai US$ 9,8 juta, jumlah tersebut sekitar US$ 9 juta berasal dari Dana Revolusi, lainya terdiri dari N FL 500.000, dana sebesar 153 ribu yen, dana Rp 93.773, emas seberat 100,5 kg, serta perak seberat 100 kg. Selain itu Team juga menemukan rekening nomor GF 90074891 di Union Banques Suisses dan Schwezerische Bankgesellschaft, Bern, Swiss.

• Pencarian harta amanah soekarno dan dana revolusi tahun 1980

Beredar rumor adanya harta amanah dan Dana revolusi senilai 450 juta dollar Amerika Serikat yang tersimpan di sebuah bank terkemuka di Swiss atas nama Presiden Soekarno. Dana tersebut nilainya hampir  3,9 triliun rupiah, rumor tersebut menjadi polemik yang cukup lama diperbincangkan, hingga akhirnya rumor itu pun hilang tanpa kejelasan.

• Pencarian dana revolusi tahun 1981

Upaya pencarian harta amanah sukarno dan dana revolusi selanjutnya terjadi pada tahun 1981 dimana Soebandrio ex Wakil Perdana Mentri Jaman Soekarno yang masih ditahan dengan tuduhan terlibat PKI kedatangan dua orang tamu berkebangsaan Malaysia bernama Musa bin Mohamad Kasdi dan Tan Teck Hoon.  Pada Soebandrio kedua orang itu mengaku bisa mencairkan Dana Revolusi atau dana yang dikumpulkan atas instruksi Bung Karno pada 1960an. 

Dana itu diyakini berada di Union Bank of Switzerland atas nama Soebandrio. Kemudian Soebandrio memberikan surat kuasa kepada kedua orang Malaysia tersebut untuk mencairkan dana US$ 1 juta.  Dan dijanjikan akan mendapatkan pembagian 35 persen bila dana cair. Namun demikian walaupun mereka sudah dua kali bolak-balik ke Swiss, tapi tak sepersen pun dana itu berhasil dicairkan.

• Pencarian harta amanah Soekarno tahun 1986-1987

Atas usulan Suhardiman Ketua SOKSI saat itu, pemerintah membentuk Team Operasi Teladan yang dipimpin Marsekal Pertama Kahardiman untuk menelusuri kebenaran Dana Revolusi dan harta amanah Soekarno. 

Akan tetapi team ini justru menemukan dana RI di Bank Indonesia sebesar US$ 550 ribu dan Rp 1,5 miliar. Selain dana di BI team juga menemukan dana US$ 250 di Bank Guyerzeller Zumont, Swiss, dan US$ 250 ribu di Bank Daiwa Securities, Tokyo.

• Pencarian harta amanah Soekarno tahun 1990

Pendiri lembaga pendidikan Gama 81 Yogyakarta, Gunarjo,  konon telah mengeluarkan dana hingga Rp 4 milyar untuk mencairkan simpanan harta amanah Soekarno itu, dalam kurun waktu 1988-1990. Pria yg berasal dari Solo ini meyakini, aset atas nama Mr. Soekarno di bank Swiss tersebut benar adanya. Pada sertifikat UBS, tertera berat emas lantakan Soekarno mencapai 72.000 ton. Tapi, harta ini tak bisa dicairkan. Union Bank of Switzerland punya aturan main ketat yang tidak bisa ditembus, katanya ketika itu. Info mengenai emas simpanan Bung Karno itu juga menggiurkan Pujo Warno, pengusaha semen asal Jakarta. 

Emas versi Pujo Warno jumlahnya hanya'' 4,5 ton. Meskipun sudah mengunjungi UBS Swiss, yang diyakini sebagai tempat penyimpanan harta amanah Soekarno tersebut, Pujo pulang dengan tangan hampa.

• Pencarian harta amanah Soekarno tahun 1998

Seorang bernama Lilik Sudarti mengaku punya bukti dokumen kepemilikan harta amanah Soekarno di banyak bank di Swiss. Mendengar info tersebut, kala itu pun Presiden Soeharto antusias dan pada 21 April 1998 dikeluarkan surat penugasan kepada Lilik untuk mencari harta karun itu. Menurut Lilik, total Harta Amanah Soekarno adalah US$ 250 miliar atau senilai Rp 2.212,5 triliun jika dengan kurs 1 dolar AS = Rp 8.850 yang disimpan di 21 bank di dunia.

• Pencarian harta amanah Soekarno tahun 2001

Presiden RI masa itu, Abdurrahman Wahid juga ternyata percaya kepada Lilik Sudarti. Beliau mengeluarkan surat penugasan kepada Lilik Sudarti dan Sekretaris Negara Djohan Effendi untuk mencairkan Harta Amanah Soekarno. 

Sebagaimana kasus pemburu lainnya, tak terdengar lagi kabar dari Lilik Sudarti, yang lenyap entah kemana. Presiden Abdurrahman Wahid mengizinkan paranormal Permadi menggandeng pengusaha Harry Tanujaya dan Sudibyo Tanujaya untuk melacak Dana Revolusi. Selanjutnya Permadi mengontak team Spicer di Sandline International, perusahaan keamanan di London. Tapi team dari Spicer menganggap pemerintah Indonesia tidak punya bukti kuat.

• Pencarian harta amanah Soekarno tahun 2002

Said Agil Al Munawar Mentri Agama kala itu, memimpin penggalian di sekitar Prasasti Batutulis Bogor. Beliau rupanya mempercayai keterangan “orang pintar” yang membisikkan adanya harta karun Kerajaan Pajajaran dekat Istana Batu Tulis Bogor tepatnya di bawah Prasasti Batu Tulis itu namun Harta tersebut tak ditemukan. Sehingga membuat Said Agil dipersalahkan oleh masyarakat banyak karena keputusannya tersebut.

• Pencarian harta amanah Soekarno tahun 2012

Koran di Negara Austria Kronen Zeitung edisi 17 dan 19 Desember 2012 memberitakan keberadaan harta Amanah Soekarno. Disebutkan dalam berita itu bahwa Soekarno memiliki simpanan senilai USD 180 juta atau Rp 1,74 triliun di sebuah bank di Swiss, dimana ada seorang mediator bernama Gustav Jobstmann yang mengklaim dapat membantu mencairkan harta amanah soekarno tersebut.

Jobstmann menginformasikan bahwa ada harta amanah Soekarno senilai US$180 miliar yang tersimpan di sebuah bunker di Union Bank of Switzerland-UBS. Dia memiliki dokumen-dokumen pendukung soal harta tersebut.

Jobstmann juga menyebut sudah mengontak Seno Edy Sukanto salah seorang keluarga Soekarno dan pihak Jobstmann berjanji bisa mendapatkan harta yang dimaksud, dengan syarat keluarga Soekarno menginvestasikan semua harta tersebut di Austria.

Klaus Loibnegger, penulis artikel koran online berbahasa Jerman, mengatakan, bila perkataan Jobstmann itu benar, maka dapat mewujudkan harapan warga Austria. Karna Negara Austria saat itu sangat membutuhkan banyak investasi untuk berbagai bidang. Tambahan dana investasi sebesarUS$ 180 miliar tentu sangat diharapkan.

Kronen Zeitung termasuk koran tertua yang masih ada di Austria. Yang terbit sejak tanggal  2 Januari 1900. Sedangkan Jobstmann kredibilitasnya selama ini dikenal baik dan memiliki sejumlah dokumen-dokumen pendukung. 

Apakah isu tersebut benar adanya, Detikcom berusaha melakukan konfirmasi Kepada beberapa perwakilan keluarga Bung Karno, termasuk mencari keberadaan Edy Sukanto. Tetapi belum didapati tanggapan resmi.

The search for Soekarno's Trust and the Revolutionary Fund has ended

Dalam kurun waktu 1965-2017 terus dilakukan usaha pencarian Harta Amanah Soekarno dan Dana Revolusi, entah sampai kapan, tetaplah berhati-hati karena tidak sedikit orang yg terperdaya, percaya ataupun tidak akan keberadaan harta itu berpulang kepada anda.

Baca Juga : 

1. Harta Amanah Sukarno Dicairkan

2. Harta karun Pulau Onrust di kepulauan seribu

3. Penemuan Harta karun Jepang di Bogor

Sumber :

http://indonesian-treasury.blogspot.com/2011/01/kasus-dana-revolusi-tutup.

https://medanbisnisdaily.com/m/news/read/2012/12/21/3224/soekarno_diisukan_punya_harta_di_swiss.

Share this post