-->

Ekspedisi Pencarian Lokasi Tembok Yajuj Majuj

Ekspedisi pencarian Lokasi tembok Yajuj dan makjuj yang dibangun raja Iskandar Dzulqarnain pertama kali dilakukan pada abad ke-8 Masehi.

Yajuj Majuj adalah Suatu kaum yang sangat mmkejam Alloh ta'ala menceritakan Kisah  Dzulkarnain dan Yajuj Majuj dalam surat Al Kahfi ayat 83-98 dan surat Al Anbiya.

( Klik Gambar Untuk Melihat Video )

Setelah bermimpi tembok yang dibangun Dzulqarnain untuk menahan Yajuj dan Majuj terbuka, khalifah Dinasti Abbasiyah, akhirnya membentuk ekspedisi untuk membuktikan kebenaran mimpi tersebut. 

Dalam sebuah manuskrip Arab, catatan Ibnu Khurradadhbih, disebutkan sebagai berikut: “Sallam al Tardjuman memberitahu Ibnu Khurradadhbih: ‘ketika al Watsiq Billah melihat dalam mimpinya bahwa tembok yang dibangun Dzulqarnain untuk memisahkan kita dengan Ya’juj dan Ma’juj telah terbuka, dia mencari seseorang yang bisa dia kirim untuk menemukan tembok yajuj dan makjuj.

Sallam al Tardjuman adalah orang yang diutus Khalifah Al-Watsiq, Khalifah kesembilan Dinasti Abbasiyah, yang memerintah Baghdad pada 842–847 M, untuk mencari tembok Dzulqarnain. Ada pun Ibnu Khurradadhbih adalah salah seorang yang mencatat kata-kata yang didiktekan Sallam, yang berisi catatan perjalanan, perintah Khalifah, dan laporan Sallam kepada Khalifah.

Untuk ekspedisi pencarian tembok Dzulqarnain, Khalifah al-Watsiq, tulis al-Idrisi, membekali Sallam dengan 5.000 dinar, 10 ribu dirham, dan lima puluh pemuda berbadan kuat. Khalifah juga memberikan kepada pemuda yang menemani Sallam masingmasing seribu dirham dan biaya hidup selama setahun. 

Selain itu, Khalifah juga memerintahkan agar semua anggota rombongan menyesuaikan cara berpakaiannya dengan pakaian penduduk kawasan hendak didatangi, seperti menambahkan kulit dan bulu binatang pada pakaian dan sepatu. Khalifah juga memberikan 200 ekor keledai untuk membawa perlengkapan dan air. 

Rombongan Sallam berangkat dari sammara Iraq menuju Armenia. Di sama sallam menemui Ishaq bin Ismail penguasa sarir di Armenia kala itu.

Dari Armenia ia berangkat lagi ke arah utara ke daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir. Kemudian menemui  Raja Lan untuk meminta dukungan,  selanjutnya perjalanan dilanjutkan menemui penguasa Faylan. Sekarang namanama daerah ini tidak dikenali lagi.

Kemudian Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk membantu Sallam sampai ke daerah Tiflis, yaitu celah sempit pegunungan yang membentang antara Laut Kaspia dan Laut Hitam. Dari sana rombongan memasuki Khazaria, sebelum melanjutkan perjalanan menuju lokasi tembok  Ya’juj dan Ma’juj.

27 hari Sallam mengarungi puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba di sebuah daerah luas bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari, Sallam melewati daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam bahwa daerah itu adalah daerah yang dahulu dihancurkan oleh Ya’juj dan Ma’juj.

Selanjutnya Sallam dan rombongan ekspedisi melanjutkan perjalanan Selama 6 hari, ia menemukan daerah berpenghuni tepat di balik gunung tempat Ya’juj dan Ma’juj berada. Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Ya’juj dan Ma’juj. Di situ ia melihat pegunungan yang terpisah lembah. 

Dalam Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu disebutkan dengan sangat detail, 

Sallam menemukan tembok tersebut berada di kawasan bernama Igu. Luas lembah sekitar 150 meter. Lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.

menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk sejenis manusia yang diperkirakan yakjuj dan Ma’juj itu.

Sallam juga pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat Ya’juj dan Ma’juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil.

Di sana, Sallam mendapati tembok tersebut telah retak. Dia sempat mencungkil bagian tembok yang retak tersebut dengan pisau, mengambil sebagian serpihannya, untuk diperlihatkan kepada Khalifah al-Watsiq.

Total waktu perjalanan itu, menurut catatan al-Idrisi, berlangsung selama 28 bulan. Perjalanan mencari tembok memakan waktu 16 bulan, sedangkan perjalanan kembali memakan waktu 12 bulan. 

Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Qur’an menulis bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan kordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini bernama buzghol-khana dalam bahasa Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah bab al hadid. Orang Persia menyebutnya dar-i-ahani. Orang China menamakannya tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu gerbang besi.

menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah pegunungan Ya’juj dan Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina. Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di sebelah Barat Laut China adalah daerah-daerah Rusia.

Para arkeolog menemukan benteng tersebut pada awal abad ke-15 M, di belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkh dan disebut sebagai “Babul Hadid” yang berarti Pintu Besi di dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh dan ilmuwan German Slade Verger. Arkeolog Spanyol Klapigeo pada tahun 1403 H. Pernah diutus oleh Raja Qisythalah di Andalus ke sana dan bertamu pada Timurleng. “Babul Hadid” adalah jalan penghubung antara Samarqindi Uzbek dan India.

Sesuai dengan jalur dilalui Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Dinasti Abbasiyah), dari penelitian terbaru di luar negeri di sisi timur laut Kaspia yakni di perbatasan khazakstan, uzbekistan dan kyrgistan ada dua tebing pegunungan yg mengapit sebuah lembah yg ujungnya kemungkinan sebuah goa besar tapi ditutup oleh dinding besi. Pegunungan tersebuy merupakan batuan cadas yg sangat keras dan memiliki banyak kandungan logam bijih besi & tembaga. 

Lokasi Tembok Yajuj Majuj tersebut oleh Google Map telah resmi disebut sebagai tembok bendungan Yajuj Majuj atau Gog Magog, tentunya setelah melalui rangkaian penelitian dengan validasi dan verifikasi, link kordinatnya :

https://www.google.co.id/maps/@41.9208472,70.8071453,1156m/data=!3m1!1e3?hl=en

Rangkaian pegunungan luas di asia tengah dan menyambung ke pegunungan Tian Shan di perbatasan China. Terletak disisi timur laut kaspia dan disisi barat danau issyk kul. Nama danau ini singkatan dari iskandar dzulkarnain menunjukkan pernah dikuasai dan dikunjungi oleh beliau). Di pegunungan setinggi 4000 m itu, Kaum Ya'juj Ma'juj kemungkinan dipenjara didalam tebing tersebut dan tanpa diberi peralatan apapun oleh Dzulkarnain sehingga tidak mungkin bisa membongkarnya sampai waktu yg telah ditentukan Allah SWT. 

TAMPILKAN KOMENTAR
TUTUP KOMENTAR

0 Response to "Ekspedisi Pencarian Lokasi Tembok Yajuj Majuj"

Post a Comment

--Terima kasih sudah berkunjung--
Silahkan memberi komentar sesuai Artikel. -- GaweBerita

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel