-->

Dari Mana Gajah Mada Berasal Berdasarkan Catatan Kuno

Asal usul Gajah Mada, dari mana gajah mada berasal nyaris tidak diketahui, Kebanyakan catatan kuno seperti Babad, Kitab Kakawin, Prasasti, dan kidung hanya  mengisahkan gajah mada ketika telah memegang jabatan di kerajaan Majapahit, namun diduga kuat Gajah Mada berasal dari Pamotan.

Kejayaan Kerajaan Majapahit tidak lepas dari Jasa, kerja keras dan perjuangan Mahapatih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa suatu cita-cita mempersatukan dwipantara atau Nusantara dibawah panji-panji Majapahit, sebagai seorang Mahapatih amangkubhumi Kerajaan Wilwatikta atau Majapahit. 

dari mana gajah mada berasal, sejarah asal usul gajah mada, gajah mada berasal dari daerah

Disebutkan Gajah Mada adalah seseorang rakyat jelata berkasta sudra yang berasal dari Pamotan daerah antara sungai Brantas dekat kaki pegunungan Kawi Arjuna yang merupakan wilayah kekuasaan Majapait, Daerah pamotan sendiri telah ada dan dikenal ratusan tahun sebelum majapahit berdiri, saat sekarang daerah tersebut bernama Lamongan di propinsi Jawa Timur - Buku Gajah Mada, prof Muh Yamin 1960 .

Dalam Karya sastra lontar Bali yang berjudul Babad Gajah Mada dikisahkan Mpu Sura Dharma Yogi dan Patni Nari Ratih yang berkasta brahmana merupakan orang tua Gajah Mada yang berasal dari wilayah Lemah Surat, Gajah mada lahir dari Berkat Dewa Brahma, kedua orang tua Gajah Mada kemudian mengembara ke wilayah sebelah barat gunung semeru pada saat itulah Gajah Mada dilahirkan, dengan berat hati oleh kedua orang tuanya bayi Gajah Mada ditinggalkan di Balai Agung desa Mada, kemudian mereka melanjutkan pengembaraan bertapa di puncak Gunung Plambang untuk memohon kejayaan bagi anak yang mereka tinggalkan, Gajah mada kemudian dipungut oleh kepala desa Mada. Karna tidak diketahui namanya maka oleh penduduk desa Mada. Bayi itu dipanggil dengan sebutan Jaka Mada yang artinya pemuda dari desa Mada.

gajah mada situs sitinggil, situs sejarah gajah mada

Para Arkeolog menemukan sebuah situs berundak megalitikum bernama Sitinggil yang berada  di tengah hutan jati Dusun Bendo, Desa Mojorejo, Kecamatan Modo, Lamongan, dipercaya masyarakat sebagai tempat duduk Gajah Mada atau Jaka Mada saat mengawasi ternak milik kepala desa Mada yang digembalakannya.

Dikisahkan Jaka Mada memiliki tubuh pendek bermata bulat dan selalu merasa takut berbuat salah baik tindakan maupun perkataan hal itu karna Jaka Mada sering mendapatkan hukuman dari kepala desa Mada yang menjadi orang tua asuhnya bila melakukan kesalahan. suatu ketika saat sedang menggembalakan ternak Jaka Mada kecil bertemu dengan seorang Brahmana muda yang sedang dihadang oleh seekor ular besar yang siap memangsanya, namun karna melihat ternak yang digembalakan Jaka Mada ular tersebut berbalik menyerang dan memangsa ternak tersebut, karena merasa tertolong oleh kehadiran Jaka Mada, Brahmana Muda itu kemudian mengajarkan banyak ilmu pengetahuan kepada Jaka Mada, yakni agar selalu bersikap sikap tegas dan tentang hilangnya Kasta karna Ilmu Pengetahuan, selain itu Jaka Mada diajarkan olah kanuragan serta laku batin Tapa Brata, belakangan Jaka Mada diberitahu bahwasannya Brahmana muda yang menjadi gurunya itu  bernama Begawan Anuraga yang memiliki nama asli Kuda Anjampiani, ia adalah anak dari pahlawan Majapahit Ranggalawe dan cucu dari Arya Wiraraja Banyak wide penguasa Lamajang Tigang juru dan Pulau Madura seorang ahli siasat yang terkenal kala itu,  dikemudian hari ilmu pengetahuan dari Brahmana Anuraga banyak menginspirasi Gajah mada dalam melaksanakan tugasnya di Wilwatikta - 'Gajah Kencana Mangga Majapahit' karya S. Jati laksana 1974.

Berbeda dengan hal diatas, dugaan sejarah silsilah asal gajah mada didukung sebuah prasasti Singasari yang ditemukan di Malang Jawa Timur bertarikh tahun 1351 Masehi yang dikeluarkan sendiri oleh MahaPatih Amungkubhumi Gajah Mada dalam rangka titah membangun bangunan suci caitya yang diperuntukan bagi mendiang Prabu Kertanegara yang gugur bersama patihnya mpu Raganata akibat serangan Raja Jayakatwang dari gelang gelang. 

Jika memang Gajah Mada lahir dari kaum sudra, mengapa malah Gajah mada yang memerintahkan pembangunan caitya, karna menurut kebiasaan caitya seharusnya dibangun oleh seseorang yang masih memiliki hubungan darah sebagai penghormatan bagi leluhurnya, maka ada praduga Gajah Mada masih memiliki silsilah  keturunan Raja Kertanega. namun tidak menutup kemungkinan Gajah Mada membangun Caitya sebagai penghormatan kepada Raja Kertanegara  karna kesamaan Cita-cita dan pandangan tentang Cakrawala Mandala Dwipantara atau Persatuan Nusantara.

Sejarah gajah mada membangun Caitya, gajah mada mengeluarkan prasasti, gajah mada keturunan kertanegara

Para Ahli sejarah yang meneliti Serat Pararaton atau kitab Raja-raja yang diduga ditulis pada periode akhir kerajaan Majapahit menemukan kemungkinan Ayah dari Gajah Mada bernama Gajah Pagon saudara dari Dyah Wijaya atau Raden Wijaya Raja Majapahit pertama, Saat terjadi pernyerbuan Raja Jayakatwang ke Singasari Gajah Pagon tertusuk tombak dipahanya, oleh Dyah Wijaya Gajah Pagon dititipkan ke seorang sesepuh Desa Pandaan di Pasuruan sedangkan rombongan Dyah Wijaya bersama Ranggalawe, Nambi dan teman seperjuangan lainnya meneruskan perjalanan ke Pulau Madura menemui Raden Arya Wiraraja Banyak Wide untuk meminta perunjuk siasat sekaligus perlindungan.

Setelah sembuh dari lukanya Gajah Pagon diduga menikahi anak perempuan sesepuh desa Pandaan dan Memiliki anak yang diberi nama Gajah Mada, Sedangkan Gajah Pagon sendiri setelah Dyah Wijaya Naik Tahta Majapahit tetap tinggal di Desa Pandaan dan tidak mau memegang jabat di wilwatikta seperti teman-teman seperjuangannya. Namun jika pendapat diatas benar, mengapa Gajah Mada mengawali pengabdiannya sebagai Bekel atau Lurah Pasukan Bayangkara, Jika memang benar Gajah Mada anak dari Gajah Pagon maka seharusnya Gajah Mada bisa saja langsung memegang jabatan yang lebih tinggi seperti Senopati.

Selain itu jika benar Gajah Mada masih keturunan bangsawan apalagi masih keturunan Raja Kertanegara mustahil Darmaputra seperti Ra Kembar, Jabung Tarewes, Lembu Peteng dan Ra Banyak berani melecehkan Gajah Mada dihadapan Ratu Tribuana Tungga Dewi saat pengangkatannya di Balai Mangatur sebagai Mahapatih menggantian Arya Tadah yang sudah tua. 

Terlepas dari Misteri Asal Usul Gajah Mada, dalam Kitab Kakawin Negara kertagama menyebutkan betapa Prabu Hayam Wuruk sangat terpukul saat mendengar kabar Gajah Mada sakit keras, Prabu Hayam Wuruk hanya bisa terdiam didalam pura mengenang betapa besar jasa Mahapatih Gajah Mada terhadap Majapahit, setahun kemudian Mahapatih Gajah Mada wafat, hal tersebut membuat Prabu Hayam Wuruk sanggat terpukul dan nyaris putus asa. Mpu Prapanca penulis Negarakertagama saksi mata langsung peradaban Majapahit menuliskan sosok Gajah Mada sebagai seseorang yang tenang, tegas dan teguh  dalam menjalankan tugas negara, bijaksana, Jujur, Cerdas, pandai dalam berdiplomasi dan memiliki wibawa yang besar, Selain itu diluar tugas negara sosok Gajah Mada digambarkan tidak membeda-bedakan kasta, Dermawan dan sangat religius. Saat menjelang Moksa Gajah Mada menyepi  ditanah Kasogatan Budha pemberian Raja Hayam Wuruk yang diberi nama Madakaripura. Lokasinya berada di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.

dari mana Gajah Mada berasal dan silsilahnya memang masih menjadi misteri. banyaknya kisah tentang Asal usul gajah mada dari berbagai daerah di Nusantara secara tidak langsung menyiratkan petunjuk bawa tokoh Gajah Mada dan luasnya kekuasaan Kerajaan Majapahit benar-benar diakui kebenarannya.






TAMPILKAN KOMENTAR
TUTUP KOMENTAR

1 Response to "Dari Mana Gajah Mada Berasal Berdasarkan Catatan Kuno"

  1. Asal usul gajah Mada berasal dari mana sepertinya masih perlu di teliti, Pamotan itu daerah lamongan ya. Jadi gajah Mada berasal dari lamongan jatim.

    ReplyDelete

--Terima kasih sudah berkunjung--
Silahkan memberi komentar sesuai Artikel. -- GaweBerita

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel