Pura Ponjok Batu Buleleng Bali Tourism

Pura Ponjok Batu Buleleng adalah merupakan bangunan pura bali yang memiliki nilai sejarah tinggi. Lokasi Bali Tourism Pura Pojok Batu berada di Banjar Alasari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula dan Kabupaten Singaraja Bali Island sekitar 24 km sebelah timur kota Singaraja atau bagian utara Bali.

Areal candi Pura Pojok Batu memiliki luas sekitar 35 are berupa tepian batu hitam. Posisi candi ini agak mencuat ke laut sebagai tanjung atau Ponjok. Deburan ombak laut, membuat suasana Pura Pojok Batu terlihat indah. Berdasarkan posisi dan kondisinya maka tempat ini dinamai oleh Ponjok Batu.

Terdapat sumber mata air tawar di tepi pantai bagian depan Pura Pojok Batu, tirta untuk upacara diambil dari mata air tersebut.

Sejarah Pura Ponjok Batu

Dalam papirus Dwijendra Tattwa diuraikan bahwa Danghyang Nirartha (yang menyebarkan agama Hindu di Bali) selain melaksanakan Tirtha Yatra (mengunjungi tempat-tempat suci) di wilayah Bali, ia juga melakukannya di Lombok dan Pulau Sumbawa.

Ketika dia melakukan tirta yatra di Lombok dan Pulau Sumbawa, dia berangkat di Bali melewati daerah utara Bali dan kemudian dinamai Denbukit.

 

Selanjutnya dikisahkan bahwa Danghyang Nirartha menemukan penginapan yang terletak di pinggiran pantai dengan tepian batunya dan terjal agak jorok ke laut berupa sebuah tanjung yang disebut Ponjok. 

Setelah melewatkan beberapa saat di penginapan kemudian dia pergi ke Lombok dan Pulau Sumbawa untuk melakukan Tirtha Yatra. Pada akhirnya dibangun Pesraman / Penginapan Danghyang Nirartha sebuah altar yang diberi nama Pura Ponjok Batu yang sudah ada sejak abad 16. Didirikan bersamaan dengan pelaksanaan perjalanan Danghyang Nirartha di pulau Bali bagian utara.

Fungsi Pura Ponjok Batu sebagai berikut :

Menurut peninggalan arkeologi di Pura Ponjok Batu terdapat Arca empat tangan sebagai dasar bangunan Pura Ponjok Batu. Atribut (icon) Arca ini sudah usang, sehingga segala jenis benda yang dibawa tidak dapat dihiraukan dan Dewa Arca itu sendiri tidak dapat diidentifikasi. 

Selain Arca Dewa, di Pura Ponjok Batu juga ditemukan arca Lembu Nandi - arca sapi yang artinya dari Dewa Siwa. Jika kedua Arca tersebut berinteraksi maka Arca Dewa dengan 4 tangan di candi ini adalah Arca Dewa Siwa.

Menurut Papirus Dwijendra Tattwa, elaborasi sejarah dapat dikatakan bahwa fungsi Pura Ponjok Batu adalah untuk memuja supremasi Danghyang Nirartha sebagai Guru dalam penyelesaian ajaran Hindu, khususnya Siwaisme. 

Fungsi tersebut diperkuat dengan adanya bangunan pura khusus di Pura Ponjok Batu Buleleng yaitu Pura Danghyang Nirartha. Selain Pura Pojok Batu,  Pura lainnya yang menarik untuk dikunjungi dengan pemandangan pura bali yang mempesona di tepi laut, yaitu, Pura Pulaki di pesisir pantai Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgrak.

Destinasi Bali Tourism bagian Utara lainnya :

• Air Terjun Gitgit Singaraja Bali

• Pesona Danau Temblingan Bali

• Danau Buyan Bali Pesona Etnik

• Melihat Lumba-lumba di Pantai Lovina

Share this post